Kamis, 24 Desember 2015

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UR Sambangi TV One dan Trans TV

Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Riau merupakan salah satu jurusan Favorit yang ada di Riau. Setiap tahunnya jurusan ini menjaring siswa-siswi dari berbagai SMA sederajat di penjuru Riau yang berlomba-lomba untuk masuk jurusan ini.

Selain praktik langsung dengan alat-alat yang berhubungan dengan teknologi komunikasi, mahasiswa juga dididik untuk menjadi insan-insan mandiri. Teori yang sudah diajarkan dosen di kelas, harus dan wajib dikembangkan sendiri oleh mahasiswa saat di luar.

Dengan cara inilah mahasiswa Ilmu Komunikasi bisa maju dan dikenal oleh Perguruan Tinggi lain di Indonesia.

Nah karena saya angkatan 2008, tentu yang akan saya ceritakan adalah bagaimana serunya perjalanan dari pengembangan teori pada zaman saya. Salah satu kegiatan yang dilakukan ketika itu adalah Studi Banding ke Empat Kota di Indonesia. Tepatnya 2012 lalu, jadi postingan ini telatnya agak bertahun-tahun ya.

Tidak hanya mendatangi kampus-kampus terkenal seperti UNPAD, UGM, Moestopo Bergama, dan UNTAR, dalam kegiatan ini juga kita sempat mampir ke stasiun TV nasional seperti TVOne dan Trans TV. Dan tidak lupa pula jalan-jalan dong ke setiap kota yang kita singgahi.

Kegiatan Studi Banding Empat Kota ini digagas oleh temen-temen dari Tabloid Tekad Universitas Riau. Salah satu tabloid kece di UR yang menyajikan informasi baik dalam lingkup FISIP UR sebagai kampus tercinta, UR pada umumnya, dan bahkan pemberitaan luar kampus yang tengah menjadi sorotan publik.

Sebenarnya ini kali kedua Tabloid Tekad menyelenggarakan kegiatan studi banding. Awalnya kegiatan serupa pernah digelar namun dalam lingkup Sumatera. Indak jauah-jauah...studi bandingnya ke dua Universitas di provinsi tetangga yakni ANDALAS dan Universitas Negeri Padang.

Nah karena itu terjadi pada jamannya Uni Pela (Anak Baru pasti gak tau, dia senior paling kece 2007) jadi biar aja dia yang cerita. Kegiatan ini digagas oleh Tekad dari mahasiswa 2008. Ada dua nama yang oke banget kasi ide untuk studi banding ini. Adalah Rindi Sri Marilin dan Wendi Kurniawan. Keduanya memang pentolan Tekad yang selalu kasi ide-ide segar untuk jalan-jalan.

Dalam lingkup Tekad ide mereka langsung diterima forum. Akhirnya keduanya melanjutkan ke tingkat jurusan dan Fakultas. Dan tentu saja langsung diterima, Wendi yang mendapat panggilan akrab cukong ini memang paling lihai dalam urusan lobi melobi. Belum lagi Rindi yang selalu berbicara soal fakta dan realita yang pastinya membuat pihak jurusan dan dekanat tertarik dengan program kami.

 Nah pada tahap lobi melobi ini ada teori komunikasi yang dipraktikkan keduanya. Yakni komunikasi persuasif, negosiasi, dan komunikasi lintas budaya. Kok lintas budaya, iya si Rindi orang batak, si cukong orang minang. Keduanya harus saling menyelaraskan persepsi untuk bisa mempengaruhi Pak Syafri Harto yang dulu masih jadi pembantu Dekan 3 dan notabene bersuku melayu. Haduh Apa sih...

Perjalanan ini tidak akan dimulai, sebelum melakukan komunikasi persuasif juga ke orang tua bahwa kegiatan ini sarat manfaat. Setelah berhasil buat mereka percaya, masuklah pada tahap lobi untuk minta uang. Dengan janji beragam oleh-oleh yang akan dibelikan nantinya, akhirnya dikasi juga untuk pergi. Memang ilmu tentang komunikasi universal digunakan di segala bidang. Akhirnya perjalanan dimulai.

Tunggu dulu, ada cerita mendebarkan hati sebelum akhirnya take off. Bersama 35 teman lainnya, deg-degan lah kami menunggu cukong yang janjinya datang jam 5 rupanya kena apes karena ban motornya bocor. Padahal udah harus check in dan segala macem urusan di Bandara. Tau kan di bandara gimana, kalau dia telat kita disuruh sabar, kalau kita telat kita ditinggal.

Sebenernya gak papa juga sih si cukong di tinggal karena masih banyak kok temen-temen lain yang ikutan. Tapi bahayanya cui, dia yang pegang semua tiket kita....wahhhhhhhhhhhh.

Dalam hati ni ya, aduh gagal ni ke studi banding. Haduh matilah harus ganti uang peserta, haduh, haduh, haduh. Untungnya ada penyelamat kami. Waktu itu bertepatan dengan rombongan haji yang juga mau terbang.

Dan beruntung mereka adalah bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah tua-tua, sehingga jalannya pelan-pelan banget. Orang bandara aja sampai bingung ngaturnya. Dan akhirnya tibalah cukong di bandara. Untungnya gak ada waktu marah buat marahin dia, dan cepet-cepet nyelesaiin urusan di bandara dan segera mengudara.

Sampai di Jakarta dan Studi Banding pun dimulai...

Cek serunya studi Banding Kita di bawah ini yaa, (judulnya apa isinya apa gitu ya gak nyambung...) meskipun videonya sederhana sekali semoga menginspirasi untuk menyelenggarakan studi banding lagi.